
Grup rekayasa berbasis di Inggris, Smiths Group, telah mengkonfirmasi kejadian keamanan cyber yang melibatkan 'akses tidak sah' ke sistemnya.
Perusahaan yang terdaftar di London ini, yang beroperasi di berbagai sektor termasuk energi, keamanan, dirgantara, dan pertahanan, mengatakan pada hari Selasa bahwa saat ini sedang 'mengelola' insiden tersebut. Perusahaan tersebut mengisolasi sistem yang terkena dampak dan mengaktifkan rencana kontinuitas bisnisnya, menunjukkan insiden yang mengganggu, seperti ransomware.
Perusahaan belum mengungkapkan sifat insiden tersebut, namun mengatakan bahwa mereka 'sedang bekerja dengan para ahli keamanan cyber untuk memulihkan sistem yang terkena dampak dan menentukan dampak lebih luas terhadap bisnis,' kata perusahaan dalam sebuah laporan kepada Bursa Efek London.
Smiths, yang mempekerjakan lebih dari 15.000 orang di lebih dari 50 negara, belum mengatakan kapan serangan cyber terjadi atau apakah ada data yang diekstraksi dari sistemnya.
Jurubicara Smiths, Tom Steiner, menolak untuk menjawab pertanyaan TechCrunch. Perusahaan mengatakan akan memberikan pembaruan mengenai insiden tersebut 'saat tepat'.